Korban Pasca Gempa Magnitudo 6,2 Di Pasaman Terus Bertambah.

Globalberita.id – Bungo – Korban meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang Pasaman pada Jumat (25/2/2022) kini bertambah satu orang.

“Tek Baya (76th) warga Kampung Malayu, Jorong Siparayo, Nagari Malampah Akhir nya menghembuskan nafas terakhir nya menjelang subuh,
Sebelum nya almarhum sempat di rawat setelah terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah nya saat peristiwa gempa itu terjadi.

Korban yang meninggal dunia sebelum nya di ketahui berjumlah 4 orang, yang merupakan warga jorong Siparayo, dia adalah Amaik (18th),Upik (48th),Anak Inun (3th) dan Susi (21th) istri Kepala Jorong Siparayo.

“Hingga pagi ini sudah lima orang warga Malampah yang meninggal dunia, akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya,” ujar Camat Tigo Nagari, M. Nasril, di posko bencana Malampah.

Selain korban meninggal dunia di karenakan gempa yang juga memicu terjadi nya banjir bandang di Nagari Malampah tersebut, oleh warga setempat juga di kabarkan ada 6 Orang warga lain nya yang hingga kini belum di ketahui keberadaan nya.

Keterangan tersebut senada dengan yang di sampaikan Buyung Kator (47th) yang juga merupakan warga setempat.

BACA JUGA :  Bupati Pasaman Sabar AS Buka Bimtek Peningkatan Kapasitas Pendataan Untuk Surat Tanda Daftar Budidaya Kebun Kelapa Sawit 2024

” Sejak saat gempa yang disertai galodo kemaren, tercatat ada 6 orang warga Malampah dinyatakan hilang”, pungkas nya.

“Satu orang telah ditemukan sore kemaren, sementara lima lainnya masih dalam pencarian,” ucap nya lebih lanjut, sambil mengerjakan tenda di lokasi pengungsian”.

Pada catatan Data di posko Bencana Gempa Pasaman di Nagari Malampah, sabtu pagi, tercatat 5 orang meninggal dunia, 35 luka berat dan telah dirujuk ke Rumah Sakit, serta ratusan orang mengalami luka ringan, ditambah 6 orang hilang, dan satu diantaranya telah ditemukan.

Sementara itu bangunan rumah warga yang rusak maupun hancur di Kecamatan Tigo Nagari, mencapai 500 unit rumah.

Menurut pantauwan awak media, lokasi Terparah ada di Kampung Rawang dan Bukit Lintang, dari sekitar 90 unit rumah (90 KK) di kampung itu, yang masih layak huni hanya tinggal lima unit rumah.

Kondisi serupa juga dialami warga Kampung Landu Jorong Parik Lubang dan Koto Sapan Jorong Kajai, di perkirakan lebih 60 persen rumah warga hancur.
Menurut Sekda Pasaman, Drs,Marahondak,M.S.i.saat ada di posko bencana Malampah,(26/2/2022) Mengatakan,”Kondisi Nagari Malampah masih sangat memprihatinkan.

BACA JUGA :  Bupati Dukung Nurmasyah Danramil 05 Kecamatan Rao Untuk Menjadikan Koramil 05 Sebagai Koramil Percontohan

Hujan lebat masih mengguyur hingga malam ini, aliran sungai di Pasar Malampah sempat meluap, dan beberapa kali gempa susulan masih terjadi,” tutur Sekda Pasaman.

Lebih lanjut Drs.Marahondak mengatakan “kebutuhan paling mendesak bagi warga malampah saat ini adalah tenda untuk pengungsi, WC portable serta air bersih,tutup nya.

Reporter : Refdinal

Media Patner :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 

Rejang Lebong