Globlberita.id – Jambi – Debat perdana calon Wali Kota Jambi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Jambi menuai sorotan tajam dari pengamat komunikasi politik. Salah satu isu yang paling disorot adalah kemampuan public speaking calon wali kota, HAR, yang dinilai sangat buruk dan tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat terhadap calon pemimpin kota.
Pengamat komunikasi politik, Dedi Saputra, menilai bahwa HAR terlihat kesulitan dalam menyampaikan gagasan dan program kerja secara jelas dan terstruktur.
“Seorang calon wali kota seharusnya bisa menjadi komunikator yang baik, karena kemampuan komunikasi ini penting untuk menyampaikan visi-misi dan menarik simpati publik. Sayangnya, HAR justru tampak tidak percaya diri dan sering kehilangan arah dalam penyampaian argumennya,” ujar Dedi Saputra
Dalam pengamatannya, Dedi menilai, kelemahan HAR dalam berbicara di depan publik sangat berisiko bagi seorang calon kepala daerah.
“Sebagai calon wali kota, HAR bukan hanya dituntut untuk mampu menjalankan program, tetapi juga menyampaikan program tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami dan meyakinkan. Jika dalam debat perdana saja HAR sudah terlihat kesulitan, ini bisa menjadi pertanda buruk untuk kepemimpinannya jika terpilih,” lanjutnya.
Selain itu, Dedi juga mengungkapkan kekhawatirannya. Ia menyoroti bahwa public speaking yang baik tidak hanya penting untuk debat, tetapi juga akan sangat berpengaruh ketika calon wali kota harus berhadapan langsung dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kemampuan komunikasi yang buruk dapat menghambat efektivitas penyampaian kebijakan dan interaksi dengan masyarakat. Jika HAR tidak segera memperbaiki kelemahan ini, bisa berdampak pada persepsi publik terhadap kompetensi kepemimpinannya,” jelasnya.
Dedi kembali menambahkan bahwa seorang calon kepala daerah yang tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik bisa mengalami kesulitan dalam menghadapi situasi krisis atau konflik.
“Komunikasi adalah jembatan antara pemimpin dan masyarakat. Jika calon pemimpin seperti HAR tidak mampu menjalin komunikasi yang baik, itu akan mempersulit upaya menciptakan pemerintahan yang efektif dan transparan,”tutupnya.(Toha)
Media Patner :