Museum Tuanku Imam Bonjol Dan Misteri Meriam Terbenam Peninggalan Tentara Padri

Pasaman, Globalberita.id-Museum Tuanku Imam Bonjol merupakan satu satu nya museum yang ada di Kabupaten Pasaman, Museum ini terletak di Taman Khatulistiwa Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat.

Dimuseum ini pengunjung dapat menyaksikan secara langsung berbagai peninggalan yang berkaitan erat dengan sejarah perjuangan Tuanku Imam Bonjol dalam memerangi penjajah Belanda.

Berbagai benda pusaka dan buku buku catatan berbahasa Belanda yang menceritakan tentang Tuanku Imam Bonjol tersimpan rapi dimuseum yang terdiri dari 2 lantai tersebut.

Dilantai pertama pengunjung dapat langsung berinteraksi dengan penjaga museum yang akan dengan sangat ramah melayani anda, seterus nya anda tidak perlu sungkan untuk bertanya maupun meminta penjelasan terkait benda yang ada di Museum maupun sejarah terkait perjuangan Tuanku Imam Bonjol, mereka akan memberikan pejelasan sangat detail kepada anda.

Masih dilantai 1 Museum, berbagai peninggalan kuno era perjuangan Muhammad Shawab, yang merupakan nama asli Tuanku Imam Bonjol yang lahir pada 1 Januari 1772 tersebut pengunjung dapat melihat berbagai benda yang terbuat dari keramik, tembaga maupun kayu, yang dulu dipergunakan dalam keperluan sehari hari oleh tentara Padri yang di pimpin Tuanku Imam Bonjol.

BACA JUGA :  Bupati Pasaman Sabar AS Buka Bimtek Peningkatan Kapasitas Pendataan Untuk Surat Tanda Daftar Budidaya Kebun Kelapa Sawit 2024

Masuk keruangan lain nya, disini tersaji puluhan buku buku berbahasa Belanda yang ditulis di abat 18 an, yang mana dalam buku buku tersebut menceritakan tentang Tuanku Imam Bonjol dimasa pertempuran antara penjajah Belanda dengan Pasukan tentara Padri.

Selain buku buku pengunjung juga dapat melihat duplikat sejata ketapel besar yang terbuat dari kayu dan bambu, yang mana senjata ini merupakan salah satu senjata yang digunakan pasukan Padri untuk melawan pasukan Belanda kala itu.

Lanjut dilantai 2 Museum, pengunjung dapat melihat lebih banyak lagi peninggalan abat 18 san yang digunakan baik untuk keperluan sehari hari maupun yang dijadikan senjata untuk berperang oleh tentara Padri.

Selain benda benda yang dipakai untuk keperluan sehari hari, seperti Guci tempat persediaan air yang terbuat dari tanah liat, juga ada benda benda yang terbuat dari tembaga dan kuningan.

Kemudian anda juga dapat mengamati berbagai koleksi senjata api, meriam mini,pedang,tombak, keris dan panah yang dulu pernah dipakai oleh pasukan Padri untuk memerangi pasukan Belanda yang menjajah tanah Air kala itu.

BACA JUGA :  Sabar AS Serahkan Secara Simbolis Bantuan Rehab Rumah Pasca Bencana Gempa Malampah

Disudut ruangan sebelahkanan bangunan, pengunjung akan terpesona menyaksikan berbagai peninggalan berupa pakaian yang dikenakan masyarakat dimasa perang Padri, koleksi kain kain kuno yang tentu memiliki nilai sejarah yang tak terkira dan masih tersimpan rapi di Museum Tuanku Imam Bonjol.

Diantara nya, anda dapat melihat dan mengetahui pakaian lengkap yang dikenakan Tuanku Lareh yang mana jabatan tuanku lareh merupakan jabatan adat buatan Pemerintah Kolonial Belanda, pada masa itu jabatan ini cukup bergengsi di Minangkabau. Dan juga resaji dengan lengkap pakaian yang dikenakan Tuanku Imam Bonjol dan pasukan nya saat itu.

Disisi lain bangunan, terpajang rapi berbagai lukisan yang menggambarkan sengitnya peperangan antara pasukan Padri dan Pasukan Belanda yang telah memiliki persenjataan lengkap saat itu.

Tidak hanya lukisan mengenai sejarah perjuangan, didinding Museum juga terpampang catatan dengan tulisan yang cukuo besar yang berisikan catatan lengkap sejara perjuangan Tuanku Imam Bonjol.

Banyak hal yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat diserap saat berkunjung ke Museum Tuanku Imam Bonjol, dengan berkunjung kemuseum Tuanku Imam Bonjol, kita sebenarnya juga sedang berada ditengah tengah belahan dunia.

BACA JUGA :  Bupati Pasaman Hadiri Undangan Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW Di Masjid Raya Nagari Alahan Mati

Selain berada di titik garis Khatulistiwa, pengunjung juga tanpa disadari telah mendatangi tanah kelahiran Tuanku Imam Bonjol, Pahlawan Nasional Indonesia yang meninggalkan catatan sejarah berharga dalam memperjuangkan Kemerdekaan NKRI tercinta ini.

Tidak jauh dari Taman Kahatulistiwa Bonjol terdapat sebuah Monumen diatas sebuah bukit kecil dibelakang pasar senin Bonjol yang mana monumen tersebut merupakan titik benteng terakhir pasukan Tuanku Imam Bonjol saat melawan Belanda, bukit itu bernama Gunuang tak jadi.

Sedikit dibawah nya terdapat bukti sejarah sebuah meriam peninggalan Pasukan Tuanku Imam Bonjol yang terkubur, yang hanya menyisakan sedikit moncong meriam di atas tanah dan sisa badan meriam terkubur.

Menurut cerita masyarakat setempat, sudah ada beberapa kali upaya yang dilakukan untuk mengeluarkan meriam tersebut untuk selanjut nya ditempatkan dimuseum, namun segala cara yang sudah dicoba selalu gagal seakan meriam tersebut tidak mau beranjak dari tempat nya, hal ini menggambarkan kukuh nya hati sang pejuang saat melawan belanda, apapun yang dia alami, pasukan Padri tidak akan meninggalkan titik pertahanan nya.

Nora Ahmad

Media Patner :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 

Rejang Lebong