Globalberita.id – Muara Buungo – Lagi-lagi sosok polisi Viral Brigpol Maidani Owner Athaya Garden menjadi perbincangan publik di tengah Masyarakat Kabupaten Bungo atas kedermawananya, Terlihat di acara Tabligh Akbar Isra’ Mijra 1443 H, Nabi Muhammad SAW, atas nama keluarga besar ia membangun tiga ruang belajar Ponpes Babussalam yang diberikan nama Hj.Siti Maryam tak lain almarhum ibu mertua.Sabtu (5/3/2022)
Dalam sambutannya mewakili keluarga dan ketua yayasan Ponpes Babussalam , ia menyebutkan kegiatan keperdulian yang dilakukan dirinya beserta keluarga bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT. Terutama untuk dirinya bersama istri Ny.Rismawidiyanti.
Alasan pertama berdirinya Athaya Garden Muara Bungo ia dapat berbagi rezeki dan peduli sesama umat di penjuru pelosok desa 17 Kecamatan di Kabupaten Bungo, Panggilan hati ini tidak lepas pesan dari kedua orang tua, termasuk mamak mertua Hj.Siti Maryam.
” Nak, sebaik-baik manusia mereka berguna untuk orang lain,” ungkap Maidani mengulangi pesan kedua orang tua dan para guru nya, kala menimpa ilmu pendidikan.
Berurai air mata, dalam sambutanya Brigpol Maidani mengakui dirinya dan istri sering didatangkan sosok almarhum ibunda tercinta dalam mimpi menyampaikan pesan untuk terus berbuat baik sesama. Mimpi tersebut tidak hanya sekali dua kali, bahkan sering terjadi.
” Maka itulah alsan kami keluarga memberikan nama Rungan belajar Ponpes Babussalam tengah dibangun, nama ibunda tercinta Hj.Siti Maryam. Semoga menjadi ladang ibadah buat almarhum,” ungkap Maidani bergelimang air mata.
Lihat siapakah sosok yang disebut tersebut, sosok Hj.Siti Maryam, lahir di dusun Bedaro 31 Desember 1960. Buah dari pasangan bapak H.Rasyid dan Ibu Basarah, ia adalah anak ketiga dari enam bersaudara, pada tahun 1975 menikah dengan bapak H.M.Ridwan, S.Ag
Dari hasil pernikahannya, ia memiliki 3 orang anak laki-laki (M.Muzakki, M.Pd.I, Bripka M.Nazali Al Qodry, Ns.Muhammad Ridho,S.Kep) dan seorang anak perempuan (Rismawidiyanti,A.Pdi). Sejak lahir sampai masa kecil, ia menempuh pendidikan di dusun Bedaro sampai pada tahun 1982 ia memutuskan untuk pindah ke Muara Bungo bersama suami.
Ia merupakan sosok ibu rumah tangga yang sedarhana , disiplin dan sangat dihormati serta kebanggaan anak-anaknya. Ia wanita yang sangat tegas, tangguh,penyayang,penyabar, pantan menyerah dan tiada kasih yang terputus darinya untuk suami dan anak-anak. (Adv/Kodri)
Media Patner :