Globalberita.id – Jambi – Debat terakhir pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi yang berlangsung malam ini menarik perhatian publik, terutama dalam mengukur visi dan gagasan yang disampaikan oleh masing-masing pasangan. Pengamat komunikasi politik Jambi, Dedi Saputra, memberikan penilaian tajam terhadap kedua kandidat yang bertarung dalam Pilwako Kota Jambi, yakni Maulana-Diza Aljosha dan HAR-Guntur Mukhtar. Dalam analisanya, Dedi menyoroti perbedaan mendasar antara kedua pasangan dalam memaparkan visi pembangunan kota.
Dedi Saputra menyebutkan bahwa pasangan Maulana-Diza tampil dengan pemikiran visioner, menawarkan program-program yang relevan dan konkret untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi Kota Jambi.
“Maulana-Diza tidak hanya memberikan gagasan yang luas, tetapi juga menunjukkan langkah-langkah konkret dalam perencanaan pembangunan Kota Jambi kedepan. Mereka berbicara soal pengembangan ekonomi kreatif, peningkatan infrastruktur berkelanjutan, serta pelayanan publik yang lebih efektif. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki peta jalan yang jelas untuk membawa perubahan,” ungkap Dedi.
Selain itu, Maulana-Diza dinilai sangat memahami aspirasi masyarakat, dengan mengedepankan program berbasis pemberdayaan ekonomi lokal yang dapat berdampak langsung pada kesejahteraan warga.
“Pasangan ini juga memperlihatkan komitmen kuat untuk meningkatkan potensi ekonomi daerah dengan memperkuat sektor UMKM dan layanan digital yang menjadi kebutuhan warga perkotaan. Ini menandakan bahwa mereka benar-benar memahami dinamika dan kebutuhan masyarakat,” lanjutnya.
Sebaliknya, Dedi mengkritik pasangan HAR-Guntur yang dianggapnya kurang memiliki gagasan inovatif untuk Kota Jambi.
“Dalam debat terakhir ini, pasangan HAR-Guntur terlihat mengulang-ulang narasi yang tidak substansial, seolah tanpa arah yang jelas untuk masa depan kota. Mereka kurang mampu menawarkan gagasan yang segar, hanya mengandalkan mesin politik tanpa menyampaikan program konkrit yang menjawab kebutuhan masyarakat kota Jambi saat ini,” kata Dedi.
Dedi juga menyoroti lemahnya respons HAR-Guntur dalam menanggapi isu-isu utama, seperti perbaikan infrastruktur perkotaan dan kesejahteraan sosial. Menurutnya, HAR-Guntur tidak mampu menunjukkan pemahaman yang mendalam terkait permasalahan yang dihadapi warga Jambi.
“Masyarakat butuh pemimpin yang paham isu-isu lokal dan bisa memberikan solusi praktis. Sayangnya, HAR-Guntur kurang memiliki visi yang kuat untuk mengubah Kota Jambi,” tambahnya.
Dedi menegaskan bahwa kepemimpinan visioner adalah kunci dalam menghadapi tantangan perkotaan di masa depan.
“Maulana-Diza tampil dengan visi yang lebih segar dan inovatif. Mereka tidak hanya berbicara, tetapi juga menampilkan solusi yang terukur. Ini yang membuat masyarakat dapat berharap bahwa Kota Jambi akan lebih berkembang jika dipimpin oleh pemimpin yang memiliki rencana jelas,” tutup Dedi.
Dengan hasil debat terakhir ini, pasangan Maulana-Diza semakin mendapatkan dukungan dari masyarakat yang menilai mereka lebih siap memimpin Kota Jambi. Adapun HAR-Guntur, meskipun masih memiliki peluang dari sisi dukungan partai, dinilai perlu membenahi arah kebijakan mereka jika ingin memperoleh kepercayaan warga Kota Jambi.
Media Patner :