HIMMA : Roda Dinamika Lembaga Eksekutif & Legislatif UNMA BANTEN, Tuai Opini hingga Kritik

Uncategorized126 views

Pandeglang – Senin (20/8/24) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) sebagai lembaga legislatif dalam perguruan tinggi memiliki peran yang penting dalam menjaga stabilitas demokrasi dalam kampus.

Peran tersebut mendorong dinamika BEM-U dan DPM-U yang harus berjalan dengan semestinya.

Namun BEM-U dan DPM-U pun acap kali melangkah dengan pergerakan yang kompleks tidak terarah.

Hal tersebut dapat dilihat dari BEM-U dan DPM-U UNMA Banten, kedua lembaga tertinggi di kemahasiswaan ini tampak sangat pasif dalam melakukan pergerakan.

Salah satu bentuk bukti dan faktanya banyak permasalahan yang belum ditanggapi dan tangani di lingkungan ORMAWA UNMA Banten.

Presma UNMA Banten Abdul Azis, ia menyampaikan dalam diskusi ORMAWA yang dilaksanakan pada tanggal (08/01/24) mengakui bahwa hal tersebut terjadi karena tidak aktifnya struktural di BEM-U.

Karena hal tersebut, Rahman, Ketua HIMMA memberikan kritikannya terhadap kinerja BEM-U dan DPM-U.

“Katronya BEM-U dan DPM-U di Kampusku”. Perihal alasan mengeluarkan kritikan, Rahman berkata bahwasannya alasan tersebut tidaklah logis karena konsekuensi terpilihnya sebagai eksekutif mahasiswa haruslah bertanggung jawab terhadap roda dimanika organisasi di kampus, kritik ini bertujuan untuk menyadarkan akan situasi yang terjadi pada lingkungan kampus.

” Perihal internal BEM / DPM bukan itu yang ingin kita dengar, tapi solusi solusi atas permasalahan yang terjadi sehingga dapat menciptakan stabilitas demokrasi d lingkungan kampus yang kondusif”, lanjutnya.

“Kalo tidak mau dikritik dan tidak bisa memberikan solusi saran kami mundur saja dari jabatan”, tegasnya.

Rahman menilai saat ini BEM-U dan DPM-U berada dalam keadaan yang pelik. Dimana tidak ada kegiatan bersifat lebih maju, serta tidak ada inovasi baru yang diupayakan.

Bahkan tidak memiliki tujuan yang terarah dalam setiap pergerakannya. Menurut Rahman, sepatutnya suatu BEM / DPM memiliki tujuan yang terarah, terukur, dan visioner.

Menilik situasi BEM-U dan DPM-U yang runyam, Rahman menuturkan harapannya. Mendorong pihak Universitas untuk segera menyelamatkan demokrasi dan iklim yang kondusif di lingkungan kampus dengan menggelar PEMIRA demi terwujudnya demokrasi yang sehat.

Rahman juga mengapresiasi program yang telah diselenggarakan BEM-U dan DPM-U dalam periode jabatannya.

“Kami mengapresiasi semua agenda yang sudah terselenggara walaupun hanya beberapa saja, semoga kedepannya kita bisa lebih baik untuk memajukan kampus Unma ini”, ujarnya.

Sepak terjang BEM-U dan DPM-U sebagai lembaga eksekutif mahasiswa dapat membuahkan hasil berupa kritik.

Terlebih jika terdapat mahasiswa yang berjiwa kritis, maka opini hingga kritik senantiasa melekat pada BEM-U dan DPM-U.

“Sudah sepatutnya lembaga eksekutif ini memilah setiap kritik yang terlontar dan bijaksana dalam menyikapinya”, tutupnya.***

Media Patner :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 

Rejang Lebong